Press ESC to close

Selamat hari Sumpah Pemuda

Jakarta – Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dittopad TNI AD) adalah lembaga yang memiliki peran krusial dalam mendukung tugas personel TNI Angkatan Darat melalui penyediaan peta topografi.

Dittopad dibentuk setelah Proklamasi Kemerdekaan pada 26 April 1946. Lembaga ini lahir dari kebutuhan para pejuang kemerdekaan untuk menguasai instalasi pemerintahan Jepang, termasuk “Sokuryo Kyoku,” yang merupakan jawatan topografi Jepang. Awalnya, Dittopad bernaung di bawah Kementerian Kehakiman dan kemudian diserahkan kepada Kementerian Pertahanan.

Peran Dittopad sangat penting dalam mendukung tugas pokok TNI Angkatan Darat, terutama dalam penyediaan informasi topografi dan geospasial, seperti peta topografi, data, analisis medan, serta produk topografi lainnya. Produk-produk ini sangat diperlukan bagi prajurit dalam menjalankan tugas, baik untuk operasi keamanan dalam negeri maupun penugasan luar negeri.

Saat ini, Dittopad memiliki sekitar 120 personel dengan berbagai keahlian yang tergabung dalam Detasemen Survei dan Pemetaan (Densurta). Para personel ini berkontribusi langsung dalam Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP), serta dalam pendidikan dan pelatihan di Angkatan Darat.

 

Dalam perkembangannya, Dittopad telah melakukan berbagai kerja sama pemetaan dengan negara lain. Pada tahun 1969, Dittopad bekerja sama dengan Australia dalam sejumlah operasi pemetaan di berbagai daerah, seperti Kalimantan Barat, Sumatera, Irian Jaya, Maluku, serta pulau-pulau di Nusa Barat dan Nusa Timur.

Pada tahun 1989, Dittopad berhasil melaksanakan pemetaan secara mandiri, termasuk operasi pemetaan di Simeuleu, Natuna, dan daerah perbatasan dengan Malaysia, PNG, serta Timor Timur. Saat ini, cakupan pemetaan yang telah dilakukan oleh Dittopad mencapai 78 persen dari seluruh wilayah nasional, menjadikannya sebagai pusat operasi yang vital bagi TNI Angkatan Darat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *