Press ESC to close

DUKUNGAN TOPDAM DALAM PENGELOLAANTANAH PUSKOPKAR “A” DESA SENA

Dilatarbelakangi hibah dari PTPN II kepada Kodam I/BB berupa ±10 Ha lahan eks PTPN II di Desa Sena dengan sertifikat HGU yang dapat  digunakan untuk kepentingan Kodam I/BB. Oleh sebab itu Pangdam I/Bukit Barisan Mayor Jenderal TNI Mochamad Hasan, S.I.P. memberikan kesempatan bagi para personel militer dan sipil Kodam I/Bukit Barisan untuk dapat memiliki lahan dilokasi strategis dekat Bandara Kualanamu yang terletak di Desa Sena, Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deliserdang dengan cara membeli dengan harga yang  terjangkau.

Menindaklanjuti hal tersebut maka dibentuklah Tim Pengelolaan Lahan Sena dengan Puskopkar sebagai pelaksananya dibantu bidang-bidang dibawahnya seperti bidang administrasi, infrastruktur, hukum dan pemetaan dengan Topdam berjumlah 6 orang personel yang  membantu dalam pengerjaan pengukuran dan pemetaan.

            Kegiatan dukungan Topdam I/BB dalam pengelolaan lahan Puskopkar “A” di Desa Sena ini dibagi beberapa tahap : Pertama, Pembuatan Titik Kontrol (Bench Mark).  Pelaksanaan pembuatan titik control dimulai dengan membuat 4 buah BM (Bench Mark) di bidang tanah tersebut, kemudian dilanjutkan pengamatan menggunakan GPS Geodetik yang diikatkan dengan titik referensi Badan Informasi Geospasial , setelah pengamatan dan prosesing data selesai maka didapatkan hasil Koordinat X,Y,dan Elevasi yang dibutuhkan sehingga titik control tersebut dapat dijadikan acuan untuk kegiatan pengukuran pemetaan selanjutnya.

Kedua, Pengukuran Terestris Lahan. Pengukuran yang dilaksanakan meliputi batas tanah dan luas lahan dan beda tinggi dengan menggunakan alat Total Station TS-03 Leica.   Pengukuran batas tanah dimaksudkan sebagai acuan dalam pembuatan Site Plan lahan yang akan direncanakan selanjutnya sedangkan beda tinggi dimaksudkan untuk memperoleh data yang dapat digunakan dalam pematangan lahan untuk keperluan penghitungan volume timbunan dan galian.

Ketiga, Stake Out peta Site Plan. Pemindahan detail bidang tanah dari gambar pada peta site plan ke medan sebenarnya dilakukan dengan cara stake out, sebagai penanda dibuat patok sementara dari kayu yang dicat warna merah agar kelihatan.            Dari hasil pekerjaan sudah terlihat dengan jelas bagaimana bentuk dari Site Plan yang direncanakan di lapangan yang sesungguhnya.

Keempat, Pembuatan patok permanen. Pembuatan patok permanen dengan pipa paralon beton berukuran 3 inci  sebagai tiik penanda batas bagi lahan kavling yang akan dibagikan.

            Pelaksanaan pekerjaan pengukuran titik control dan luas serta beda tinggi laksanakan pada bulan Februari 2024, sedangkan pelaksanaan stake out lahan dan pembuatan patok sementara dilaksanakan pada bulan Oktober 2024.   Untuk pelaksanaan pembuatan patok permanen menunggu pengerjaan pematangan lahan oleh Zidam/Zipur selesai.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *