
Personel Topdam IM menentukan titik koordinat lokasi Rumpon
Topografi Komando Daerah Militer Iskandar Muda adalah Badan Pelaksana Kodam IM yang berkedudukan langsung di bawah Pangdam IM yang salah satu fungsi utamanya adalah menyelenggarakan segala kegiatan yang berkenaan dengan pemberian bantuan yang berkaitan dengan bidang ketopografian kepada satuan jajaran Kodam IM dan instansi lainnya, dalam kegiatan pendidikan dan latihan, penegasan batas wilayah dan asistensi teknis topografi dalam rangka OMP dan OMSP.
Kodam IM melaksanakan pembuatan Rumpon untuk membantu kesulitan masyarakat nelayan khususnya di pesisir desa Lamteungoh, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar yang hasil penangkapanya semakin hari semakin berkurang. Program ini merupakan langkah awal dari Kodam IM dalam mendukung program ketahanan pangan yang dicanagkan oleh pemeritah pusat dengan tujuan memperkuat ketahanan pangan didaerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mendukung pelestarian sumber daya laut.
Rumpon merupakan salah satu struktur penangkapan ikan yang terbuat dari jaring, kawat, atau bahan lainya dipasang di laut, dimaksudkan untuk menarik gerombolan ikan agar berkumpul di sekitar agar mudah untuk ditangkap. Rumpon merupakan rumah ikan di laut yang dibuat secara sengaja dengan menaruh berbagai jenis barang seperti ban, dahan, pelepah pohon kelapa, ranting dan lain lain yang dirangkai dengan tali, diberikan pemberat berupa beton, batu-batuan sehingga posisi dari rumpon tidak bergerak karena arus laut. Rumpon berfungsi sebagai struktur buatan untuk menarik dan mengumpulkan ikan, dengan harapan dapat meningkatkan hasil tangkapan nelayan setempat sekaligus melestarikan ekosistem laut di perairan Lamteungoh.

Personel Topdam IM beserta anggota Kodim 0101/KBA, Zidam IM dan Panglima Laot menentukan posisi Rumpon sesuai koordinat yang telah ditentukan
Untuk membantu
program Komando atas personel Topdam IM dilibatkan dalam menentukan rencana lokasi
tempat Rumpon. Personel Topdam IM, Kodim 0101/KBA dan Panglima Laot (tetua nelayan)
terlebih dahulu melaksanakan survei lokasi dengan mempertimbangkan; kedalaman
laut ( antara 10m s.d 20m), arus laut (stabil tidak terlalu kuat), Jenis dasar
laut (kerikil, pasir atau
batu), mudah dijangkau, ketersediaan ikan (zone penangkapan ikan) dan
terlindung dari badai dan ombak besar. Kegiatan Personel Topdam IM adalah mempelajari peta
Topografi dengan interpretasi terhadap kontur kedalaman yang tergambar di
pantai Lamteungoh, selanjutnya mengambil koordinat dengan menggunakan GPS
Garmin 64s dan GPS Fishfinder kemudian mengeplot lokasi ke Peta
Topografi. Hasil peninjauan tempat yang akan dipasang rumpon dikoordinasikan
dengan Panglima laot dan Nahkoda kapal nelayan yang akan membawa dan menempatkan
Rumpon tersebut dengan mempertimbangkan alur
kedalaman, jarak dari pantai tempat rumpon dibuat.

Tahapan terakhir adalah melaksanakan pemasangan rumpon ke lokasi yang telah ditentukan dengan mengikuti koordinat yang telah diambil waktu peninjauan. Tugas personel Topdam IM pada saat pemasangan rumpon yaitu melaksanakan Navigasi Laut untuk mengarahkan ke tempat tujuan rumpon tersebut di pasang. Pelaksanaan kegiatan ini menambah pengalaman personel Topdam IM yang biasanya menentukan lokasi di darat, tetapi bisa juga menentukan lokasi dan bernavigasi di laut, sekaligus menambah kemampuan dalam melaksanakan tugas baik tugas pokok Topdam maupun tugas dari Komando Atas.
Masyarakat sangat bersyukur dengan adanya rumpon ini, diharapkan mampu mendorong perekonomian nelayan lokal serta menjaga keseimbangan ekosistem laut demi keberlanjutan sumber daya alam di perairan Lamteungoh.
Leave a Reply